Polisi mengungkap motif pelaku membacok driver ojek online (ojol) di Bantul beberapa hari lalu. Ternyata, pelaku merasa korban meliriknya saat berpapasan, dan tersinggung dengan hal tersebut.
"Keterangan dari pelaku merasa kalau korban itu melirik, saling tatap mata, dan tersinggung lalu mengejar," kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Sabtu (8/6/2024).
Namun, polisi tidak percaya begitu saja dan berupaya mengkonfirmasi dari korban pembacokan. Hasilnya, korban merasa tidak pernak melirik rombongan pelaku.
"Kalau keterangan dari korban tidak melirik karena niatnya mau mengantarkan orderan makanan. Jadi tidak ada motif lain, serta korban, dan pelaku tidak saling kenal," ujarnya.
Jeffry menyebut sebelum pembacokan itu rombongan pelaku sempat membuat keributan di perempatan Palbapang, Kapanewon Bantul. Penyebabnya disebut karena hal sepele.
"Sebelum kejadian sempat ada keributan di perempatan Palbapang yang dipicu rombongan pelaku itu. Semua itu karena ada motor tiba-tiba keluar dari gang, dan rombongan itu terpancing emosinya," ucapnya.
Jeffry menampik sensitifnya rombongan itu karena pengaruh miras. Dia menyebut hasil pemeriksaan memastikan rombongan itu dalam keadaan sadar saat beraksi.
"Dari hasil pemeriksaan itu mereka normal, tidak terpengaruh minuman alkohol," katanya.
Sebelumnya, polisi menetapkan dua tersangka terkait kasus pembacokan terhadap seorang driver ojek online (ojol), TS (17) di Bantul akhir pekan lalu. Keduanya merupakan eksekutor dan jongki.
"Hasil gelar perkara telah ditetapkan dua tersangka untuk kasus pembacokan yang terjadi pada Minggu (2/6/2024) sekira pukul 03.00 WIB di Jalan Pemuda Dusun Teruman, Kabupaten Bantul," kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry kepada wartawan, Rabu (5/6/2024).
Adapun kedua tersangka adalah AY (17) dan GP (17) . Keduanya masih berstatus pelajar di jenjang sekolah menengah kejuruan.
"Untuk AY ini perannya eksekutor dan GP sebagai jongkinya," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar