.JPG)
Dwi mengatakan, usaha membuat bolen sudah ditekuninya sejak tahun 2020 lalu. Awalnya, kue khas Bandung Jawa Barat itu hanya dibuat untuk suguhan tamu dan santapan keluarga. Namun seiring waktu berjalan, Dwi pun didorong agar bolen buatannya bisa dijadikan ladang usaha lantaran memiliki rasa yang enak. Sehingga didirikanlah usaha Gading Bolen yang beralamat di Padukuhan Dukuh RT.01, Seloharjo, Pundong, Bantul, Jogjakarta.
Dalam menjalankan usaha tersebut, Dwi mengaku, selalu mengutamakan kualitas bahan dan rasa. Entah itu adonan tepung maupun pisang yang menjadi bahan utamanya. Proses pembuatan dan pengemasannya pun ia jamin sangat higienis agar yang diterima konsumen benar-benar bolen yang bermutu.
"Konsistensi produk menjadi andalan kami, dengan adanya skrining penjaminan mutu produk sebelum dikemas," ujar Dwi, Kamis (30/3).
Untuk saat ini, lanjut Dwi, produk Gading Bolen sudah dipasarkan secara online, open reseller, serta dititipkan ke pusat oleh-oleh. Namun disamping itu, produk kue pisang buatannya juga dikembangkan untuk partai besar dengan kemasan yang beragam. Seperti untuk hampers hantaran, bingkisan hajatan, atau parcel lebaran.
Dalam proses mengembangkan usahanya itu, Dwi juga ikut memberdayakan masyarakat sekitar sebagai karyawan. Tak kurang dari sepuluh ibu-ibu rumah tangga atau emak-emak yang dipekerjakan untuk membantu proses produksi hingga pengemasan bolen Gading Bolen.
"Dalam sebulan kami bisa menjual 1.000 sampai 1.500 dos Gading Bolen,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengaku, sangat mengapresiasi dan mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dikelola oleh bhayangkari. Karena selain dapat membantu perekonomian keluarga, usaha yang dikembangkan oleh istri polisi tentunya juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
"Hal ini tentu sangat berperan dalam pertumbuhan perekonomian nasional," katanya.
(Artikel ini telah tayang di Koran Radar Jogja edisi Jumat, 31 Maret 2023)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar