Cegah Kejahatan Jalanan, Bhabinkamtibmas Kalurahan Palbapang Sampaikan Program Kapolda DIY 'Ibu Memanggil'

 

Bhabinkamtibmas Kalurahan Palbapang, Bripka Sutejo Pramono, S.H., menghadiri kegiatan sosialisasi tata laksana rumah tangga yang digelar di Gedung Serbaguna Kalurahan Palbapang,Bantul, Jumat (25/10/2024) pukul 13.00 WIB.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pokja 3 TP PKK Kalurahan Palbapang dengan menghadirkan narasumber dari Pokja 3 TP PKK Kabupaten Bantul.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Lurah Palbapang Bapak H. Sukirman, S.H., Ketua Pokja 3 TP PKK Kabupaten Bantul Ibu Nelly, dan beberapa ketua pokja TP PKK Kalurahan Palbapang lainnya.

Peserta sosialisasi mendapatkan pemaparan mengenai tata laksana rumah tangga yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola rumah tangga secara efektif dan efisien.

Pada kesempatan ini, Bripka Sutejo Pramono turut memberikan pesan-pesan kamtibmas yang berkaitan dengan program Ibu Memanggil.

Program Ibu Memnggil adalah program dari Kapolda DIY yang bertujuan untuk meminimalisir kejahatan jalanan. Menurutnya, orang tua harus bisa memberikan pengertian terkait pergaulan anaknya.

“Keberadaan anak-anak di luar rumah harus dibatasi, maksimal sampai dengan pukul 22.00 WIB. Apabila anak belum kembali ke rumah maka ibu harus menghubungi anaknya,” bebernya.

Ia  mengatakan, saat ini kejahatan yang dilakukan oleh anak mulai menunjukkan eksistensinya. Mereka mulai mencari celah di antara penggelaran personel polisi di lapangan.

“Kami mengenalkan program ibu memanggil, maksudnya ibu harus menghubungi anaknya sebanyak 10 kali. Apabila tidak terhubung dan tidak ada balasan silahkan untuk berkoordinasi dengan Polri/TNI. Dapat menghubungi Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk menyelesaikan setiap ada permasalahan anak pada malam hari,” ujar dia.

Dengan adanya program ibu memanggil diharapkan peran dari para ibu agar lebih aktif untuk memberikan perhatian kepada anak-anaknya.

“Saat ini kami telah menyebar personel di titik-titik wilayah Jogja untuk mempersempit ruang gerak mereka,” imbuhnya.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Postingan Populer

Arsip Blog