Menurut Listyo Sigit, masyarakat cukup panas di media sosial (medsos) dan media massa saja, tetapi situasi di lapangan harus tetap dingin.
"Panasnya, saya kira biar di TV, biar di medsos, tapi di lapangan, di grassroot semuanya harus dingin. Yang namaya persatuan dan kesatuan harus kita jaga," kata Listyo Sigit, Rabu (1/11/2023).
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa Polri akan terus mengedukasi dan meningkatkan literasi masyarakat agar perbedaan pilihan di Pemilu tidak menyebabkan konflik.
"Kita akan berikan peringatan dan kalau terus dilanjutkan kita akan melakukan penegakan hukum yang tegas," ujarnya.
Pada hari ini, Kapolri mengumpulkan seluruh pejabat utama, Kapolda, dan Kapolres se-Indonesia untuk mempersiapkan seluruh personel Polri dalam mengawal pelaksanaan tahapan Pemilu 2024 agar bisa berjalan dengan baik.
Listyo Sigit mengatakan, Polri harus menjaga kondusitivitas keamanan di tengah masyarakat agar tidak terpengaruh oleh perbedaan pilihan politik di Pemilu 2024.
"Untuk mempersiapkan personel Polri baik yang di pusat maupun yang di daerah, untuk bisa mengawal dan melaksanakan tahapan pemilu yang saat ini memang sudah berjalan betul-betul bisa berjalan dengan baik," kata Listyo Sigit.
Selain soal Pemilu 2024, Kapolri berpesan kepada jajarannya untuk menyukseskan program-program pembangunan yang harus tuntas pada 2023 dan 2024.
Ia juga meminta agar para kepala satuan polisi di daerah mengantisipasi dampak situasi global terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat di dalam negeri.
"Beberapa waktu yang lalu dampak dari perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris dan mau tidak mau kita juga tentunya harus waspada," ujar Listyo Sigit.
Sebagaimana diketahui, untuk mengamankan jalannya Pemilu 2024, Polri membuat Operasi Mantap Brata 2023-2024.
Sebanyak 434.197 personel akan diturunkan, baik yang ada dalam satuan tugas di Mabes Polri maupun yang ada di daerah atau di Polda masing-masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar