Bali - Kapolri Jenderal Listyo Sigit akan mengembangkan struktur organisasi Densus 88 Antiteror Polri. Ke depan, jumlah personel hingga anggaran akan dilipatgandakan agar penanganan terorisme di Indonesia semakin optimal.
Pernyataan tersebut disampaikan Sigit saat memberi pengarahan di agenda Senior Level Meeting Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Bali, Rabu (16/2/2021). Sigit berbicara tentang optimalisasi peran stakeholder dan counterpart yang sinergis dalam rangka penanganan terorisme di Indonesia.
Sigit memaparkan akan mengembangkan struktur organisasi Densus 88. Upaya ini dilakukan agar pencegahan dan penegakan hukum terhadap tindak pidana kejahatan terorisme di Indonesia makin optimal.
"Sejalan dengan tantangan yang meningkat dan semakin kompleks, pemerintah setuju terhadap usulan kita pengembangan struktur Densus 88 Antiteror Polri. Alhamdulillah, Perpres ditandatangani dan saat ini kita memiliki lima bintang satu, dan harapan kita tak berhenti dan kita akan kembangkan," kata Sigit.
"Jumlah personel 3.701, saya harapkan berkembang dan bisa dua kali lipat, sehingga rekan-rekan memiliki kekuatan yang cukup termasuk anggaran, sarana dan prasarana juga ditingkatkan, demikian juga kemampuan yang dimiliki rekan-rekan," sambungnya.
Sigit juga meminta Densus 88 memantau perkembangan terorisme di skala internasional. Sehingga, lanjut Sigit, ke depannya, detasemen berlambang burung hantu ini akan bisa beradaptasi dan mengembangkan kemampuan dalam menghadapi segala bentuk tantangan yang ada.
Menurut Sigit, tantangan yang harus segera dijawab Densus 88 adalah bagaimana beradaptasi dengan pesatnya kemajuan perkembangan teknologi informasi (TI). Meskipun hal itu di satu sisi positif, di sisi lain kemajuan IT juga dapat dimanfaatkan oleh kelompok teroris.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hadiri Senior Level Meeting Densus 88 AT di BaliKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hadiri Senior Level Meeting Densus 88 AT di Bali
Karena itu, Sigit meminta Densus 88 bersinergi dan bekerja sama dengan seluruh institusi terkait di dalam negeri, tokoh agama, tokoh masyarakat maupun dengan negara lain. Hal tersebut akan semakin memaksimalkan pencegahan dan penindakan terhadap seluruh jaringan terorisme.
"Rekan-rekan harus siap menghadapi perubahan. Dan kuncinya belajar meningkatkan kemampuan rekan-rekan, mengembangkan organisasi Densus 88, menambah kapasitas personel. Dan saya yakin sejarah membuktikan rekan-rekan mampu walaupun dinamika terjadi," ucap Sigit.
Bicara kinerja Densus 88 Antireror Polri selama ini, Sigit memaparkan bahwa hal itu telah mempengaruhi penurunan indeks terorisme sebanyak 52,22 persen yang dimana target dari RPJMN sebesar 54,36 persen. Tak hanya itu, ini juga berdampak pada indeks risiko pelaku terorisme yang saat ini berada di angka 30,29 persen dari target RPJMN 2020-2024 senilai 38,14 persen.
Mantan Kabareskrim Polri itu juga menyatakan kerja keras dari Densus 88 telah memberikan Multiplier Effect untuk Bangsa Indonesia. Dimana, hal itu berdampak pada meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Tentunya stabilitas kamtibmas ini menjadi modal dasar dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Karena salah satu modal investasi baik asing dan dalam negeri. Ini melihat parameter salah satunya bagaimana suatu negara menjaga stabilitas kamtibmasnya," ujar eks Kapolda Banten tersebut.
Diketahui tahun 2020 Densus 88 telah menangkap 232 tersangka kasus terorisme. Sementara, sepanjang tahun 2021 setidaknya sudah ada penangkapan tersangka terorisme sebanyak 370 orang. Tak hanya itu, Densus 88 juga telah melakukan penegakan hukum terhadap kelompok teroris di Poso, saat ini kelompok tersebut tersisa tiga orang DPO dan masih terus dilakukan pengejaran.
Di hadapan personel Densus 88, Sigit juga menyampaikan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan menjaga stabilitas kamtibmas di tahun 2022. Ini mengingat tahun ini Indonesia akan jadi tuan rumah dalam berbagai macam agenda nasional maupun internasional. Di antaranya, adalah MotoGP di Sirkuit Mandalika, NTB hingga rangkaian Presidensi G20.
Sigit mengatakan Presiden Jokowi telah menekankan bahwa event internasional dan nasional harus dipastikan berjalan dengan aman dan lancar. Ini penting untuk menjaga kehormatan dan kepercayaan bangsa Indonesia di mata dunia. Sehingga, Sigit menegaskan, dalam seluruh perhelatan harus dipastikan tidak terjadi aksi teror sekecil apapun.
"Jadi ini arahan Bapak Presiden yang tentunya pesan ini amanah bagi institusi Polri dan secara khusus untuk rekan-rekan yang tergabung dalam Densus 88 Antiteror Polri untuk menjaga agar selama proses event tersebut tidak ada serangan teror sekecil apapun. Karena ini menyangkut kesuksesan Indonesia di dalam menyelenggarakan event internasional. Dimana kalau aman dan lancar akan mengharumkan nama Indonesia di mata internasional," ucap Sigit.
Pada kesempatan ini, Sigit juga menyebut telah memberikan reward kepada jajaran Densus 88 Antiteror Polri yang telah memberikan kontribusi terbaiknya untuk bangsa ini. Di tahun 2020 penghargaan dalam bentuk KPLB diberikan kepada 47 personel. Sementara satu orang KPLBA.
Sedangkan pada 2021, terdapat 53 personel yang mendapat KPLB. Di sisi lain, pada 2020, 45 personel mendapatkan penghargaan untuk mengikuti berbagai macam pendidikan. Sedangkan, di tahun 2021, 63 jajaran berkesempatan mengikuti pendidikan. Untuk tahun 2022, ada 22 personel yang meraih pendidikan. Lalu, 74 pin emas telah diberikan Kapolri sepanjang 2021.
"Saya terus berkomitmen untuk memberikan apresiasi dan reward kepada personel yang telah meraih banyak prestasi dan menjadi kebanggaan institusi, masyarakat, negara dan kebanggaan Indonesia di mata internasional," tutup Sigit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar