Kapolres Bantul AKBP Novita Eka Sari menjelaskan, tujuannya adalah untuk menindak para pelanggar lalu lintas, karena kecelakaan lalu lintas umumnya disebabkan adanya pelanggaran. Patroli juga dilaksanakan untuk memberikan imbauan bagi para pengendara, untuk bijak dalam berkendara demi keselamatan diri sendiri dan orang lain.
“Sebelumnya, Polres Bantul juga sudah meluncurkan program Polisi Humanis (Si Manis) dengan personel Polwan, dan saat ini ditambah Si Dul dengan personel Polki. Meskipun polisi laki-laki, tetap mengutamakan sikap dan ucap yang humanis,” ujarnya, Sabtu (8/2/2025).
Program Si Dul dilaksanakan setiap hari pada waktu siang, di kawasan tertib lalu lintas (KTL) Jalan Jenderal Sudirman Bantul. Sementara pada malam hari, dilaksanakan setiap Jumat dan Sabtu malam.
“Program Si Dul mulai dilaksanakan sejak awal tahun 2025 dikarenakan tingginya data laka lantas di Bantul pada tahun 2024, yang mengakibatkan 149 korban meninggal dunia. Dan ini menjadi pembunuh tertinggi di Bantul,” ucapnya.
Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyatakan, Polres Bantul telah mencatat terjadi 2.003 kasus kecelakaan lalu lintas selama tahun 2024. Dari jumlah tersebut korban meninggal dunia mencapai 149 orang, sementara 2.451 orang lainnya mengalami luka ringan.
Sementara dalam kurun waktu bulan Januari 2025, Porles Bantul mencatat telah terjadi 160 kecelakaan lalu lintas di Bumi Projotamansari. Dari 160 kejadian tersebut berakibat 13 korban meninggal dunia, 196 korban luka ringan, dan kerugian materi mencapai Rp 126 juta.
“Tentunya kami tidak bosan-bosannya mengingatkan kepada masyarakat untuk bijak dalam berkendara demi keselamatan, saya garis bawahi adalah keselamatan. Keselamatan itu utama dan pertama baik untuk diri sendiri maupun orang lain,” kata Jeffry.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar