Sebanyak 42 tahanan rutan Polres Bantul dan Polsek Jajaran ikut mencoblos pada pemilu tanggal 14 Februari 2024.
“Jumlah pemilih ada 42 orang, dengan rincian 21 tahanan Polres dan sisanya tersebar di Polsek-polsek se-Kabupaten Bantul, satu tahanan tidak bisa mengikuti di Polres Bantul karena tidak terdaftar dalam DPT," ujar Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Rabu (14/2/2024).
Namun, kata Jeffry, proses pencoblosannya tidak berlangsung di TPS khusus, melainkan para tahanan yang melakukan pencoblosan melalui mekanisme di petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dari TPS terdekat.
Untuk pelaksanan, Polres Bantul telah berkoordinasi dengan KPU yang bertugas memfasilitasi proses pemungutan dan perhitungan suara para tahanan.
KPU telah menyiapkan 6 petugas KPPS untuk pelaksanaan pencoblosan
“Teknisnya petugas KPPS didampingi saksi dan pengawas TPS datang ke Polres untuk mendatangi tahanan. Setelah itu baru dilakukan pemungutan suara,” ujar Jeffry.
Dalam pelaksanaannya, sebanyak 21 tahanan yang menggunakan hak pilihnya, namanya terdaftar di tiga TPS, yakni TPS 28, TPS 29 dan TPS 14 Bantul. Dengan rincian TPS 28 : 5 orang, TPS 29 : 8 orang dan TPS 14 : 8 orang.
"Kalau untuk Polres pencoblosan dimulai pukul 11.00 tadi," ujar Jeffry.
Sebelumnya, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada para tahanan terkait tata cara pencoblosan dan untuk logistik pemilu sudah siap di Polres Bantul.
.
"Polri menjamin tahanan yang berada di Rutan Polri untuk menggunakan hak pilihnya sesuai ketentuan," pungkasnya.
Salah satu tahanan yakni K (51), mengaku pencoblosan kali ini terasa sangat berbeda karena berada di ruang tahanan. Pasalnya sejak dua bulan terakhir K harus meringkuk di ruang tahanan Polres Bantul.
"Ini baru pertama kali ini nyoblos di tahanan. Ya, gimana ya, berbeda saja rasanta kalau di rumah kan bebas gitu kan tapi kalau di sini ya seperti ini," katanya kepada wartawan di ruang tahanan Polres Bantul, Rabu (14/2/2024).
Namun, K mengaku senang karena meski di tahanan bisa mendapat kesempatan untuk mencoblos pilihannya dalam Pemilu 2024. Apalagi, K mengaku sebelum-sebelumnya telah mengantongi nama-nama yang akan dipilih.
"Tapi ya senang bisa menggunakan hak pilih. Tadi juga lancar, karena saya tadi juga sudah tahu siapa yang harus dipilih," ujarnya.
K juga mengungkapkan harapannya dengan Pemilu tahun ini. K berharap kedepannya Indonesia semakin maju.
"Ya mungkin harapannya Indonesia biar lebih maju saja kedepannya," ucapnya.
Tahanan lainnya, YAS (21) mengaku keikutsertaannya dalam Pemilu terasa istimewa sekaligus sedih. Senangnya, kata YAS, karena ini baru kali pertamanya berpartisipasi dalam Pemilu.
"Ya senang, karena ini pertama kali saya mencoblos. Tapi ada tidak senangnya juga mas, karena kangen keluarga," katanya.
"Rasanya jadi menyesal jugalah kok ya di sini ya. Tapi senang juga bisa menyalurkan hak suara," lanjut YAS.
YAS yang sudah tiga bulan meringkuk di ruang tahanan Polres Bantul ini juga menaruh harapan khusus dalam gelaran Pemilu 2024.
"Ya semoga Presidennya baik, jujur dan Indonesia semakin bangkit lagilah mas," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar